Dia Ibuku , Dan Aku Anaknya Yang Tak Berguna
Wanita itu terbaring lemah di kamar rumah sakit, selang infus terpasang di pergelangan tangan kirinya , rasa sakit yang tak tertahan terpancar dari garis wajahnya. Dan aku hanya bisa diam menatap lemah kearah lantai . Menatap matanya? Tidak sanggup! Dia ibuku , dan aku anaknya yang tak berdaya. Hari itu pukul 5 sore, setelah memastikan makanan tersedia untuk adik-adikku, aku bergegas ke stasiun kereta. Rangkasbitung, stasiun persinggahan sebelum meneruskan berjalan kaki ke Rumah sakit Adjidarmo. Ya, aku tak punya cukup uang untuk menumpang angkutan. Ba'da magrib, tak lama setelah aku sampai di kamar itu , ibuku mengeluhkan pergelangan tangannya yang sakit dan menggelembung. Allah maha baik, datanglah dua perawat yang membenarkan selang infus ibu. Rumah sakit adalah tempat yang ku benci, bau obat, amis darah , orang-orang yang berlarian ke ruang gawat darurat, jarum suntik, dan berita duka cita. Pukul 7 malam , diluar kamar ramai oran...