Si Gadis Sendu
Keenam
kalinya gadis itu mengecek ponsel dengan tatapan gelisah seolah menanti
seseorang mengirim kabar. Wajah sendunya sesekali menoleh kearah datangnya
kereta. Kakinya tampak ragu meninggalkan peron , berharap sebentar lagi yang di
tunggu datang beri kepastian.
60
menit , tak ada perubahan. Masih resah , masih gelisah. Ia keluarkan lagi
ponsel dari saku kanannya , jarinya mengetuk layar , pandangan nya terpaku pada
satu arah , malu-malu ia angkat kedua tangan yang memegangi ponsel.
"Cekrek" , wajahnya memerah tatkala sadar suara kamera belum ia
matikan.
Ia
ketuk lagi layar ponselnya, tak lama mulai tersenyum. Disana ada foto yang baru
saja ia ambil , foto seorang gadis manis bertopi merah muda yang juga tengah
menanti dan di sorot mentari pagi.
Pada
hakikatnya semua tengah menanti , gelisah adalah pilihan. Si gadis memilih
gelisah , gadis satunya memilih santai dan mendengarkan musik dalam penantian
nya . Seketika kegelisahan pudar , si gadis sendu kini memilih bebas.
Ia
yakinkan langkah meninggalkan peron , tak ada yang perlu di khawatirkan , semua
akan berjalan sebagaimana mestinya , datang pada waktunya , tidak terlalu cepat
atau terlambat.
Si
gadis sendu pulang kerumah , di penghujung hari menuju malam ia ketukan jari
pada layar ponselnya kembali, bukan menanti atau mengambil gambar lagi , hanya
merangkai kata di bawah foto yang akan ia bagikan di Instagram.
Foto
si gadis bertopi merah muda , pagi tadi, di stasiun Pondok Ranji.
IG : @ulfaharriska
Komentar
Posting Komentar
Gimana tanggapan kamu?